Celoteh Anak Atas “UNBK 2018” Di Instagram Kemdikbud.ri || Sayangilah Generasi Yang Baik Dan Lucu Ini!

Share
UNBK 2018 || liputan6.com

Oleh : Ali Fauzi

Bagi yang belum sempat nengokin komentar anak didik kita di IG Kemdikbud.ri, segeralah baca. Sejak UNBK SMK digelar hingga hari ini, ribuan komentar anak didik kita meramaikan IG kemdikbud.

“Aku ramalkan, kamu akan optimis dan mencintai generasi bangsa ini”, Pakai frasa milik Dilan.

“Jangan Baca. Berat. Hanya yang punya optimis, butuh semangat, dan hiburan yang mampu membacanya”.

Sungguh. Saya sempat terbahak-bahak sendiri, tersenyum, terpingkal-pingkal, hingga hampir meneteskan air mata. Saya bangga dengan generasi ini. Memang belum semuanya, tapi saya yakin sebagian besar generasi mereka masih se-enerjik dan semenarik itu dalam berpendapat.

Saya salut, bangga, dan akhirnya masih memiliki rasa optimis yang tinggi ketika membaca dan melihat respon mereka menghadapi UNBK.

Bagaimana tidak, bisingnya media sosial dan media-media yang lain yang menghantam mereka, seolah sama sekali tidak memengaruhi mereka. Mereka menulis komentar tetap mengutamakan akhlak, kesantunan, kelucuan, dan kegairahan fantasi anak muda yang khas.

Dari ribuan komentar, kita akan menyaksikan sikap kritis anak muda, semangat pemberontakan, curhatan massal, celoteh lucu, menggemaskan, dan harapan yang bertebaran dimana-mana. Sekali lagi, saya bangga, mereka mengungkapkan isi pikiran dan hati mereka dengan tanpa ada kebencian. Terbukti, sangat sangat sedikit yang sempat tergoda menggunakan bahasa yang kurang pantas.

Apakah tidak ada sama sekali? Mungkin masih ada. Tapi, saya tidak ingin fokus ke situ. Bagi mereka yang diminta mencari gambar hewan berwarna merah di antara hewan berwarna biru, maka akan kesulitan ketika ditanya hewan apa yang berwarna biru. Ya, karena fokusnya pada merah. Kalau berfokus pada keburukan, maka yang yang terlihat dengan jelas hanya keburukan.

Untungnya anak-anak didik kita, hampir semuanya, masih melihat hal positif. Ya, masih menyimpan banyak kebaikan terhadap pihak lain, dan itu terpancar pada bahasa mereka.

Ketika banyak pihak yang meramaikan media dengan “hitam”-nya kepentingan politik sesaat, anak didik kita tetap sekuat batu menaham ombak itu. Sebarkan kehebatan ini kepada sebanyak mungkin teman kalian. Ingatkan mereka yang mulai terlena dengan emosi sesaat. Bangun dan gerakkan semangatmu untuk membangun bangsa ini menjadi bangsa yang besar.

Terlepas dari beberapa kesalahan yang ada (tetap kita catat), wahai para guru, teruslah mendidik dengan hati. Mendidik dengan kebaikan, kejujuran, dan kesabaran.

Contohkan kesantunan, rasa hormat, dan akhlak yang baik.

Kobarkan gairah belajar, daya kritis, kreativitas dan rasa ingin berbakti yang besar.

Merekalah yang akan menerima tongkat estafet perjalanan bangsa ini. Mari kita sayangi mereka dengan cara mendidik yang tepat!

Salam. www.sejutaguru.com

 

Author: Ali Fauzi

Orangtua, Guru, Penulis, Pembaca, dan Pembelajar.

Artikel terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published.