Bad Genius; Semua Berawal Dari Pensil 2B

Share
film pendidikan Bad Genius

Oleh: Ali Fauzi

Thailand. Guru dan mereka yang haus motivasi sangat akrab dengan film-film motivasi asal negara Thailand. Anak-anak muda dan penyuka film, mengenal Thailand secara dekat dengan film horornya. Penggila film aksi juga akan mengingat serial film Ong Bak yang melegenda.

Kali ini, film bertema pendidikan. Sebuah film yang digadang-gadang sebagai film Thailand paling sukses sepanjang sejarah. Tahun 2017 lalu, film ini merupakan film Asia Tenggara pertama yang jadi pembuka dalam New York Asian Film Festival. Pujian terhadap film ini membanjir dari dunia internasional. Ya, inilah film Bad Genius.

Semua berawal dari pensil 2B. Ya, dari sanalah orang sering mengukur kualitas pendidikan. Ke sana jugalah aktivitas belajar sering mengarah. Bahkan, pertaruhan jabatan kepala sekolah sering bergantung padanya. Itulah Ujian Sekolah yang aktor utamanya adalah ‘pensil 2B’.

Menyontek dalam ujian adalah rahasia umum. Banyak orang melakukannya tapi sedikit sekali yang mau membicarakannya. Menyontek atau curang dalam ujian telah mewabah menjadi virus. Ketika virus ini menyebar ke berbagai pelosok dunia, maka film mengangkatnya dengan sangat menghibur.

Tema utamanya adalah anak jenius dan teknik curang dalam ujian. Pemanis adegan adalah problem-problem pendidikan. Anda akan mengenal pikiran anak jenius yang bisa saja berisi banyak misteri dan hal-hal yang berbahaya. Untungnya, adegan dalam film tampil dengan alur yang sangat cepat. Jika menonton, kita dibuat terus melotot dan deg-degan sepanjang film.

Carilah film ini, sempatkan waktu untuk menontonnya, dan regangkan otot untuk menikmati filmnya sampai selesai. Setelah itu, jika perlu, ya, hanya jika perlu, buatlah obrolan kecil dalam diri atau dengan teman agar hiburan ini semakin menambah vitamin jiwa bagi kita.

Di hadapan penonton yang tepat, film ini akan sangat bermanfaat. Di luar hiburan yang disajikan, film ini justru akan menjadi “pengajar” dalam melakukan kecurangan bagi penonton yang tidak tepat.

Selamat menonton.

 

Author: Ali Fauzi

Orangtua, Guru, Penulis, Pembaca, dan Pembelajar.

Artikel terkait

1 Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.