Jebakan Teknologi Dalam Pendidikan. Waspadalah!

Share
jebakan teknologi dalam pendidikan || sumber gambar: nytimes.com

Oleh: Ali Fauzi

Tahun 2011, New York Times menulis berita “In Classroom of Future, Stagnant Scores”. Tulisan tersebut membahas sebuah sekolah yang sejak tahun 2005 telah menginvestasikan sekitar 33 juta dolar dalam teknologi. 

Sayangnya, justru tidak berbuah baik.

Memang, hasilnya adalah ruang kelas berubah drastis. Setiap siswa menggunakan laptop dan tablet saat beajar, papan tulisnya digital dan dapat dikendalikan melalui komputer, ruang kelas pun hadir dengan kelengkapan digital yang membuatnya menjadi kelas dinamis abad 21. Bahkan, beberapa tugas dan informasi sekolah, mereka integrasikan ke sosial media.

Sayangnya, saat ujian sekolah, hampir seluruh wilayah lain mengalami peningkatan nilai ujian, sekolah tersebut dengan segala inovasinya, mengalami perolehan nilai yang stagnan dan tidak berkembang. Hal itu terjadi dalam beberapa tahun.

Continue Reading

Percayalah, Sekolah Yang “Keras” Lebih Diinginkan

Share
disiplin positif || sumber gambar: suara merdeka

Oleh: Ali Fauzi

Apa Yang anda lakukan, Jika…

Anak anda sudah berangkat sekolah. Satu jam kemudian, anda melihat tugas anakmu masih tergeletak di meja ruang tamu. Anak anda mengatakan bahwa dia harus mengumpulkannya hari ini. Dan, anak anda lupa membawa ke sekolah hari ini.

Mana yang lebih anda pilih: segera mengambilnya dan mengantarkannya ke sekolah, atau membiarkan begitu saja?

Jawaban dari para ilmuwan psikologi adalah lebih baik memilih yang kedua. Yaitu, tidak mengantarkan tugas itu ke sekolah anak anda. Apakah kejam? Sebagian orang akan memandang kejam dengan keputusan ini. Mereka merasa kasihan dengan anaknya yang sudah mengeluarkan tenaga untuk menyelesaikan tugas tersebut. Ini kan, kesalahan sepele. Kita harus tetap menyelamatkannya. Hadiah tambahannya, anak anda akan menganggap anda sebagai pahlawan.

Continue Reading