
Oleh: Ali Fauzi
“Mana yang lebih dulu dalam proses belajar, hard work atau fun?”, tanyaku kepada beberapa rekan guru. Pertanyaan semacam ini seringkali mendapat respon unik. Ketika hardwork dan fun menjadi pilihan, maka jawabannya adalah hard work yang fun. Rekanku memberikan alasan, “saat kita di ranjang dengan istri, kita pasti menerapkan hard work yang fun.”
Saat ini, pembelajaran yang menyenangkan telah menjadi unsur pokok dalam proses belajar. Para ahli otak menyebut bahwa proses seperti itulah yang sangat efektif sesuai dengan cara kerja otak manusia.
Ketika yang tertangkap oleh guru adalah rasa senang saja, maka muncul pemahaman yang tidak lengkap. Seolah-olah, belajar yang menyenangkan adalah tidak ada PR, tidak ada tugas, tidak banyak hapalan, tidak boleh memaksa anak untuk belajar, soal dipermudah, dan harus santai.