Efektif namun rugi. Ya, ketika anda seorang guru dan ketika menghadapi siswa yang ribut atau ngobrol sendiri-sendiri, biasanya reflek yang akan terjadi adalah anda berteriak…
“Diam…..”
“Yang gak bisa diam, silakan keluar kelas”
“Hitungan sampai tiga, yang nggak diam, maju ke depan!”
Seorang tetangga bercerita bahwa tujuan dirinya mengirimkan anaknya ke sekolah atau madrasah tertentu adalah agar kenakalan anaknya bisa hilang. Ini adalah alasan yang sangat mudah dipahami.
Tujuan tersebut memang wajar dan banyak dibutuhkan. Akan tetapi, tujuan ini jika diyakini oleh semua pihak sebagai kebutuhan, maka berakibat sangat tidak baik. Jika orangtua berkeyakinan seperti itu, maka sama halnya dengan berkeyakinan bahwa anaknya selama ini bermasalah dan harus diobati. Padahal, dalam masa belajar, kesalahan memilih sikap merupakan proses menuju kematangan.
Lebih mengkhawatirkan lagi jika keyakinan terhadap tujuan seperti di atas dimiliki oleh seorang guru.