
Suatu ketika, Sir Ken Robinson berbicara tentang revolusi pendidikan dalam forum TED. Menurutnya, bukan transformasi ataupun reformasi, melainkan revolusi adalah kata yang tepat yang harus kita lakukan terhadap kondisi pendidikan saat ini.
Di akhir pidatonya, Sir ken robinson membaca sebuah puisi lama karya W.B. Yeats
Yeats menulis untuk kekasihnya, Maud Gonne. Dia meratapi kenyataan bahwa dia tidak dapat memberikan apa yang diinginkan kekasihnya. Maka W.B. Yeats menulis sebagai berikut
Terjemahan bebas,
“Jikalau aku mempunyai kain sulaman surgawi,
Yang ditenun dari emas dan cahaya keperakan
Birunya dan remangnya dan kain gelap
Layaknya malam, dan terang, dan setengah terang
Aku kan menebarkan kain-kain itu di bawah kakimu
Tapi aku, seorang miskin
Hanya punya mimpiku
Maka aku menebarkan mimpi-mimpiku di bawah kakimu
Tapaklah dengan lembut,
Karena engkau menapaki mimpi-mimpiku”
Catatan makna Sir Ken Robinson atas puisi tersebut,
Dan setiap hari, di mana saja, anak-anak kita menebar mimpi-mimpi mereka di bawah kaki kita. Dan kita haruslah menapakinya dengan lembut.
Author: Ali Fauzi
Orangtua, Guru, Penulis, Pembaca, dan Pembelajar.
3 Comments
Tulisan yang sangat menginspirasi untuk membangkitkan dan mewujudkan mimpi seorang anak. Inspiratif pak. salam kenal
terimakasih.
salam kenal juga
Merawat bayi yang baru lahir bisa kesepian, tetapi ada banyak cara untuk tetap terhubung. Mencari orangtua lain di taman bermain atau kantor dokter anak, atau bergabung dengan ibu atau kelompok ayah di perpustakaan setempat Anda, gereja atau rumah sakit. Anda tidak hanya akan membuat teman-teman baru, Anda akan mendapatkan jenis saran dan dukungan yang akan meningkatkan kepercayaan diri Anda tentang kemampuan pengasuhan Anda.